Selasa, 26 Agustus 2008

Sekelumit Pontianak

Tidak terasa, sudah hampir 13 tahun aku tinggal di Pontianak. Tepatnya, 11 tahun-an, karena sempat Ciao dari Pontianak untuk menimba ilmu di Bogor (s2 Komunikasi - IPB 1999-2002). Jadi ternyata, sudah satu dasawarsa lebih menetap di Pontianak. Tentunya setiap kota memiliki kelebihan dan kekurangan, BTW rasanya Bandung is still The best (meskipun sekarang Bandung teh Heurin ku Tangtung!). Menurutku, Kota Pontianak cocok bagi mereka yang mulai mengembangkan usaha, coz di sini masyarakatnya seneng belanja, terutama barang/hal-hal baru. Kota Pontianak terkenal juga dengan sebutan Seribu Sungai, coz sampai gang-gang kecil ada sungai kecil (orang sini menyebut sungai : Parit) yang terhubung ke sungai induk, yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia : Sugai Kapuas--melewati 5 kabupaten/Kota.

Pontianak termasuk Kota berudara panas, mirip Jabotabek, tapi tentunya lalu lintasnya belum sepadat Jabotabek. Kondisi ini berhubungan dengan lokasi Pontianak yang berada tepat di garis Khatulistiwa/Equator, sehingga kota Pontianak mendapat julukan juga sebagai Kota Khatulistiwa (di Sum-Bar ada juga, tapi melewati kota kecamatan/ kabupaten saja). Hikayat kata "Pontianak", konon berasal dari "Ponti Anak" yang artinya kurang lebih "Kuntilanak", nama tersebut diambil saat pembuka daerah Pontianak jaman dahulu, banyak menemui mahluk gaib/halus Kuntilanak saat menyusuri sungai untuk membuka Kota Pontianak.


Tempat wisata di Kota Pontinak, belum begitu banyak, bahkan minim sekali. di Kota Pontianak sendiri masih bisa dihitung dengan jari, dan ini yang buat aku bingung kalau ada saudara, teman atau tamu kantor yang berkunjung ke Pontianak, mau dibawa jalan-jalan kemana? Nih ya tempat wisata di Pontianak :

1. Tugu Khatulistiwa, di lokasi ini anda bisa menginjakkan kaki pada 2 belahan dunia yang berbeda. Kaki kanan di belahan bumi utara dan kaki kiri berada di belahan bumi selatan, karena di tugu tersebut terdapat garis penanda antara belahan bumi utara dan selatan. Tempat ini mestinya menjadi andalan utama kota Pontianak, namun kondisi yang ada saat ini, di lokasi tersebut belum ada penataan halaman/kebun wisata yang bisa dijadikan tempat pendidikan sekaligus wisata, bisa saja tempat ini dikembangkan menjadi tempat praktek anak-anak tentang ilmu fisika (misal membuktikan teori jam matahari). Selain itu, lingkungan tugu tidak terawat dan panas, karena belum banyak pepohonan rindang. So, hal ini menjadi PR buat pak Walikota yang baru (Oktober 2008 nyoblos buat walikota baru) dan warganya tentunya.

2. Keraton Kadriah, Layaknya Keraton di Jawa, Keraton Kadriyah merupakan keraton peninggalan sultan Pontianak yang hingga saat ini keturunannya masih ada. Kita bisa melihat sejarah berdirinya Kota Pontianak dan peninggalan jaman dulu di Keraton Ini (Pontianak berdiri resmi Tahun 1771). Sayangnya, Layaknya keraton-keraton di Jawa yang cukup luas, Keraton Kadriyah tidak luas, hanya sekitar 5.000 m2 (0,5 ha). Saat ini, kondisi keraton cukup memprihatinkan, bangunan yang sudah tua dan sebagian bangunan sudah rusak/lapuk, sehingga semakin mengurangi tampilan keraton tersebut. Dana perawatan yang minim menjadi kendala dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi keraton ini, dan ini menjadi PR warga Pontianak tentunya.

3. Taman Alun Kapuas, Di Taman ini kita bisa melihat kesibukan lalu lintas air di Sungai Kapuas di Pontianak, hilir mudik Tug-Boat yang menarik kayu-kayu hutan, Kapal Laut antar Pulau (lokasi Taman ini berdampingan dengan Pelabuhan Laut Kota Pontianak), Perahu Klotok yang membawa 10-30 penumpang menyebrangi Sungai Kapuas, Speed Boat, bahkan perahu kecil nelayan yang sedang memancing ikan/udang dapat di lihat dari taman ini, dan tanpa karcis masuk alias gratis!...Tapi...lagi-lagi, potensi yang besar ini belum banyak dikembangkan, potensi pemandangan Sungai Kapuas saat malam--tentunya--merupakan salahsatu potensi yang besar untuk dikembangkan.

Nah, itu dulu ceritanya...kan belum banyak tempat wisatanya? mudah-mudahan di masa

Powered By Blogger