Sabtu, 22 November 2008

Lampit atau tikar rotan



Lampit atau tikar yang dibuat dari rotan, merupakan salahsatu kerajinan tangan (handicraft) dari Kalimantan. Jangan bayangkan rotan yang digunakan untuk lampit, besarnya sama dengan seperti rotan yang digunakan untuk kursi rotan, yang berukuran diameter sebesar jari telunjuk. Rotan yang digunakan untuk lampit berukuran kecil, sebesar sedotan plastik untuk minum sirop, itupun dibelah dua lagi. Rotan yang telah dibelah dua tersebut kemudian dirangkai dan dijahit dengan benang kuat, dan pada tepinya ditutup dengan jahitan yang rapih dan kuat. Daya tahan/umur pakai lampit dapat dipakai hingga 4-5 tahun, asalkan jangan ada ikatan yang terlepas. Ukuran lampit sangat beragam mulai dari 100 cmX50 cm hingga ukuran 300 cmX200 cm.

Lampit sangat cocok untuk daerah tropis, karena dapat menyerap dinginnya lantai jika udara di rumah panas, sehingga pengguna dapat bersantai dengan nyaman pada saat kepanasan. Jenis lampit sendiri bervariasi, dibedakan dengan kehalusan, ukuran dan alas lampit sendiri. Dasar/alas lampit biasanya ditutup dengan kain tebal kasar, sehingga kuat. Selain itu, terdapat juga lampit yang dapat dibalik / atas bawahnya dapat digunakan. Bagian atas lampit yang halus biasanya lebih mahal dibandingkan yang kurang halus.

Harga lampit sangat bervariasi dengan kisaran 100 ribu-750 ribu, namun untuk penggunaan sehari-hari di rumah, dengan ukuran 200 cmX150 cm dan termasuk kualitas baik, dihargai sekitar 200 ribu (+ongkos kirim jika ke Jakarta/Jawa sekitar 75 ribu).

Jika anda kebetulan ke Pontianak, kios yang menjual lampit banyak tersebar di Jl. Imam Bonjol dan di sekitar GOR Kebun Sayur (Kebon Sayok). Bila anda belum sempat ke Pontianak, dapat langsung pesan kepada kenalan anda di Pontianak atau dapat juga hub. Kifli 08125694081 (keevle354@yahoo.com) atau tinggalkan pesan di Blog ini. Pesanan anda akan ditindaklanjuti.
(keterangan foto : umur pakai lampit milik penulis setelah 3 tahun lebih)

Kamis, 06 November 2008

The Winner goes to Obama

Fenomena yang cukup menegangkan sekaligus mencengangkan Amerika, bahkan Dunia. Setelah menunggu 43 presidennya sebelumnya, akhirnya rakyat Amerika memilih seorang Obama yang kebetulan berkulit hitam, bahkan bapaknya Afrika tulen! Selama ini, ada idiom di Amerika, yang katanya : "kulit putih? jalan terus!", "Hispanik? tunggu dulu!" dan "Kulit hitam? silahkan minggir!", dan setelah ratusan tahun juga, akhirnya masyarakat Amerika dapat memberikan simbol, bahwa Ras bukan masalah lagi bagi mereka (padahal mereka mengaku dari dulu sebagai gurunya Demokrasi!). Apapun dapat terjadi ! mungkin itu pelajaran yang bisa kita ambil, dan tentunya kerja keras dan kerja cerdas! Well, mengapa seluruh dunia menyambut dan sebelumnya mendukung Obama? Mungkin, itu sebagai perlawanan dunia dalam melawan keangkuhan Amerika yang egois dengan Rasial-nya (atau bahkan supremasi Ras), sekaligus waktu yang tepat sekali bagi Obama dengan mengusung "Change"-nya, karena memang Amerika sedang terpuruk dengan ekonominya dan itu memerlukan pemimpin yang tangguh dan visi yang jelas, dan itu pula yang dimiliki Obama. Bayangkan bila McCain terpilih, peluang tambah terpuruknya Amerika sangat jelas! dengan visi yang sangat klasik (bahwa Amerika bagaimanapun diakuinya sebagai polisi dunia) sangat ketinggalan jaman! melalui Obama, rakyat Amerika berharap Amerika tetap menjadi negara yang tangguh, namun jelas tidak bisa lagi menjadi polisi dunia karena itu sudah basi. Kerjasama yang saling menguntungkan, itulah yang harus dipilih Obama dalam berhubungan dengan negara-negara lainnya. Viva keadilan dunia--Viva Obama, selamat untuk anda!
Powered By Blogger